kerol_islam

Menyelusuri Liku-Liku Kehidupan Seorang hamba Allah Yang Perlukan Kasih SayangNya

Wednesday, February 24, 2010

Kelantan, dari kacamata penulis novel "Ayat-ayat Cinta"




Siang itu, 14 Februari 2010, saya mendarat di Bandara Kota Bharu, Negeri Kelantan. Saya datang ke Kelantan atas undangan Departemen Penerangan Kerajaan Negeri Kelantan, sebagai pembicara ahli dalam acara talkshow berjudul, Selebriti Sebagai Ikon Masyarakat dalam momen Festival Hiburan Islami.

Juga diundang untuk memberi kuliah umum di Masjid Kerajaan. Tiba di bandara panitia sudah datang menjemput. Mereka terdiri dua orang gadis dan dua orang lelaki. Ramah dan baik. Saya langsung diajak untuk menemui tokoh paling dihormati di Negeri Kelantan, yaitu seorang ulama kharismatik yang juga menjabat sebagai Menteri Besar Kerajaan Negeri Kelantan, yaitu Tuan Guru Dato’ Haji Nik Abdul Aziz Bin Nik Mat.

Di rumah dinas, tempat Menteri Besar biasa menerima tamu, para wartawan dari media cetak dan elektonik telah menunggu. Ternyata di sana sudah datang terlebih dahulu seorang artis dan penyanyi terkemuka Malaysia yang kini setia mengenalkan jilbab, yaitu Wardina Shafiyyah. Tuan Guru Nik Abdul Aziz menyambut dengan senyum yang mengembang.

Kharismanya sebagai seorang ulama tampak jelas. Sayangnya beliau tidak bisa berlama-lama menemani. Sebab saya datang memang terlambat. Saya sampai di Kota Bharu pukul 12 siang lebih, yang semestinya dijadwalkan pukul 11 siang. Penyebab keterlambatan itu adalah pesawat Malaysian Air Lines yang tidak tepat waktu. Semestinya terbang dari KLIA ke Kota Bharu pukul 10.00 ternyata baru terbang pukul 11.20. Saya dijadwalkan bertemu dan berbincang dengan Menteri Besar Tuan Guru Nik Abdul Aziz pukul 11.00, dan beliau ternyata sudah menunggu sejak pukul sebelas.

Beliau pun masih setia menunggu sampai saya datang. Hanya saja tidak bisa berlama-lama menemani, sebab ada tamu lain yang juga harus beliau temui.

Sementara beliau menemui tamu yang lain, saya yang baru datang diminta untuk menyantap hidangan makan siang bersama Wardina Shafiyyah dan suaminya. Sebelum makan siang, para wartawan minta konferensi pers. Banyak pertanyaan yang diajukan seputar perkembangan perfilman di Indonesia.

Ada juga yang bertanya tentang proses pembuatan film berkarakter seperti Ketika Cinta Bertasbih dan Ayat Ayat Cinta. Saya sempat menunggu-nunggu adakah wartawan yang akan menanyakan hal berkaitan dengan Manohara. Sebab saya sedang berada di tempat Manohara pernah membuat kisah yang banyak mendapat perhatian di Indonesia. Ternyata tidak ada satu pun yang menyinggung masalah itu. Semuanya fokus menanyakan segala hal yang berkaitan dengan seluk beluk perfilman dan sastra.

Adzan dhuhur berkumandang, Menteri Besar mengajak shalat berjamaah. Saya tidak ikut karena ada bagian dari pakaian saya yang kotor, saya memilih untuk menjama’ shalat dengan jama’ ta`khir. Selesai shalat berjamaah Menteri Besar kembali menemui saya. Kami berbincang- bincang sebentar. Lalu bagian dokumentasi Kerajaan Negeri Kelantan meminta saya berfoto bersama Menteri Besar Tuan Guru Nik Abdul Aziz.

Setelah itu panitia mengajak saya langsung ke acara inti yaitu talk show di KB Mall Kota Bharu Kelantan. Panitia memberi tahu pengunjung telah membludak. Saya meminta pengertian panitia untuk membawa saya ke hotel dulu. Sebab saya baru tiba dari bandara, saya perlu cuci muka dan ganti pakaian.

Sebenarnya sejak awal saya ingin ke hotel dulu dan berpakaian lebih rapi ketika bertemu dengan Tuan Guru Nik Abdul Aziz. Tetapi waktu tidak memungkinkan, Tuan Guru sudah lama menunggu. Akhirnya saya ikut saja. Maka ketika saya diajak langsung ke KB Mall, saya minta pengertian panitia. Dan mereka setuju. Saya dibawa ke Kelantan Trade Centre untuk membersihkan badan dan ganti pakaian. Acara talk show di KB Mall berjalan hangat. Pengunjung membludak.

Yang unik adalah background panggung dan hiasan Mall seratus persen bernuansa China. Karena hari itu memang bertepatan tahun baru China. Akan tetapi acara sesungguhnya adalah Festival Hari Hiburan Islam. Dalam acara itu tampak jelas kerinduan masyarakat Malaysia akan hadirnya film-film Islami di Malaysia. Masyarakat Malaysia mengakui dalam hal kreatifitas pembuatan film Islami pun Malaysia masih tertinggal beberapa langkah dari Indonesia.

Mereka takjub dengan yang terjadi di Indonesia. Mereka merindukan adanya audisi pemilihan bintang film yang bermoral seperti yang dilakukan di Indonesia melalui film Ketika Cinta Bertasbih. Hari berikutnya, saya menyempatkan diri melihat rumah kediaman Menteri BEsar sederhana dan paling bersih di Malaysia. Saya memang ingin melihat langsung seperti apa rumah tokoh besar yang namanya tercatat dalam 50 tokoh Islam berpengaruh didunia dan dimuat dalam buku berjudul ”The 500 Most Influential Muslims” yang dieditori oleh Prof. John L Esposito dan Prof Ibrahim Kalin.

Rumah Menteri Besar Nik Abdul Aziz memang biasa saja, sama dengan umumnya rakyat Malaysia. Rumah itu ada di samping masjid, berada di komplek lembaga pendidikan yang didirikannya. Tak ada penjaga. Tak ada protokoler. Tak ada polisi yang tampak. Benar-benar biasa.

Siapa pun bisa menemui Menteri Besar ini jika beliau ada di rumah. Siang itu beliau tidak ada di rumah. Saya memang tidak membuat janji untuk itu. Saya ditemui salah satu putra beliau yang juga bersahaja. Dari cerita orang-orang Kelantan, ternyata Menteri Besar Dato` Nik Abdul Aziz dikenal orang yang sangat dekat dengan segala lapisan masyarakat. Ada kebiasaan unik yang dilakukan pemimpin paling kharismatik di Malaysia ini.

Setiap hari Jumàt, tepatnya setelah shalat shubuh, Menteri Besar yang juga ulama besar ini selalu menyediakan diri menjadi tukang cukur bagi rakyatnya. Maka tak heran, jika setiap hari Jumàt, masyarakat berdatangan shalat shubuh di masjid beliau, dan beliau yang menjadi imam shalat. Selesai shalat shubuh puluhan orang bersiap diri untuk dicukur rambutnya oleh beliau. Dan beliau melakukan hal itu dengan penuh rasa sayang pada rakyatnya.

Kebiasaan beliau yang lain. Selama ada di kantornya, jika bukan untuk urusan negara maka beliau akan mematikan semua fasilitas yang ada di sana. Misalnya jika dia harus shalat pada waktu malam, karena shalat adalah urusan pribadi dan bukan urusan negara, dia mematikan lampu dan AC yang ada di ruangannya. Kepribadian ini mengingatkan pada kepribadian Umar bin Abdul Aziz.

Tak heran jika Dato` Nik Abdul Aziz ini, pada tahun 1998 dinobatkan oleh Gerakan Rakyat Anti Korupsi (GERAK) sebagai Menteri Besar - kalau di Indonesia sepadan dengan gubernur- yang memiliki reputasi paling bersih di Malaysia. Anugerah itu diberikan sebagai penghargaan atas usaha beliau menentang gejala bentuk suap dan korupsi selama memerintah Negeri Kelantan selama hampir 18 tahun.

Tiga hari saya berada di Malaysia, dan saya menjumpai betapa cintanya penduduk Kelantan pada Tuan Guru mereka, kepada ulama mereka yang juga menjadi Menteri Besar mereka. Ada kalimat Tuan Guru Dato` Haji Nik Abdul Aziz yang diingat selalu oleh rakyatnya, yaitu, "Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu menyatukan hati banyak orang. Bukan pemimpin yang hanya mampu menggunakan kekuasaannya untuk membatasi ini dan itu.” Selama tiga hari juga, saya masih penasaran kenapa tidak satu orang pun yang menyinggung Manohara. Akhirnya pada suatu jamuan makan bersama beberapa panita, salah seorang dari mereka menanyakan kasus Manohara. Dia bertanya, apakah citra Kelantan sedemikian buruk di Indonesia. Saya jawab, mungkin iya. Tampak dia agak sedih.

Saya lalu balik bertanya sebenarnya bagaimana masyarakat Kelantan memandang kasus Manohara? Orang itu menjawab, mayoritas masyakarat Kelantan tidak tahu menahu tentang kasus Manohara. Tidak ada beritanya sama sekali di Kelantan. Dan itu juga bukan urusan pihak Kerajaan Negeri Kelantan, tetapi itu urusan dalam rumah tangga Istana Raja. Dia sendiri memandang tidak ada yang bisa dibenarkan dalam kasus Manohara. Menurut dia keduaduanya salah. Dia berkata, "Mereka bertemu secara tidak baik-baik, dan berpisah juga dengan tidak baikbaik. Itu masalah dua anak kecil yang tidak baik, tetapi disangkutpautkan dengan negara."

Paling tidak mendengar hal itu, saya telah mengetahui satu sudut pandang masyarakat Kelantan tentang kasus itu. Kenyataan yang saya temui, masyarakat awam Melayu Kelantan sangat menghargai bangsa Indonesia. Dan masih mengakui Indonesia sebagai bangsa besar. Seorang di antara mereka dengan jujur mengatakan kepada saya, "Indonesia adalah ikon Islam di Asia Tenggara. Jika Indonesia tegak, maka umat Islam di Asia Tenggara termasuk Malaysia tegak. Jika Indonesia runtuh yang lain juga akan runtuh.”

-----------------------------
Habiburrahman El Shirazy adalah Budayawan Muda, Penulis Novel Ketika Cinta Bertasbih

Kematian & Peringatan Untuk Kita Semua





Membicarakan perihal kematian akan membuatkan kita terdiam sejenak, kelu dan hilang kata-kata sewaktu rancak berbicara.

Sesiapa sahaja yang sedang asyik ketawa dan berbicara tentang perihal dunia maka pastinya akan terdiam atau sekurangnya merasa kurang enak apabila kita berbicara tentang kematian.

Kematian

"(Dialah) yang menjadikan mati dan hidup, agar Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun". (Al-Mulk: 2).

Cubalah berbicara tentang meninggal dunia, mengingati orang-orang sekeliling kita yang telah pergi mengadap Allah, jasad yang kaku, hilang segala-galanya hubungan dengan kehidupan.

Fikirkan pula tentang kubur, ruangan yang kecil, perlahan-lahan jasad diturunkan ke dalam lubang lalu ditimbus.

Gelap gelita, sempit sehingga sesak nafas, apa masih bernafaskah ? Ruangan yang gelap dan kehidupan yang tidak pasti apa akan berlaku seterusnya di hadapan. Kehidupan lalu di dunia semuanya terputus dan hilang tanpa ada upaya kembali walau sesaat untuk menguruskan apa yang belum sempat.

Tiada masa dan tidak akan ada peluang untuk membetulkan kembali kesalahan lalu, apakah masih berpeluang merangkak keluar dari kubur dengan jasad yang sudah tiada nyawa, tiada darah mengalir, badan yang sejuk kaku dan lama-lama membusuk ?

Masih berpeluangkah merangkak keluar dan kembali ke dunia dan kembali ke sisi keluarga untuk mengucup pipi ibu dan ayah bagi melepas rindu ? atau memeluk isteri barang sekali dua melepas rasa dendam kasih atau mencium anak-anak dan mengusap wajah dan kepala mereka sekejap cuma ?

Punyai waktu lagikah untuk menguruskan beberapa kerja yang tertangguh yang belum sempat disiapkan disebabkan datangnya malaikat mencabut nyawa dengan begitu cepat tanpa sempat membuat persediaan dan tanpa pemberitahuan ?

"Tiap-tiap umat memiliki ajal (batas waktu); maka apabila telah datang waktunya, mereka tidak akan dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat pula mempercepatkannya" . (al-A’raaf: 34).

Kematian datang secara tiba-tiba dan tiada sesiapa dari kalangan manusia yang tidak terkejut dengan mati kecuali orang yang benar-benar beriman dan berjuang di jalan Allah yang mengharapkan kematian kerana Allah swt.

Kematian boleh berlaku dengan kemalangan, kecederaan atau sakit atau kadang-kadang tergempar dan tiba-tiba begitu sahaja. Maka hendaklah difahami bahawa tujuan hidup ini ialah beribadah dan melaksanakan satu misi khusus iaitu menjadi hamba dan beribadah kepada Allah swt sehingga mendapat redha-Nya dan memenuhi tanggungjawab kepada-Nya.

"Apakah manusia mengira, bahwa dia akan dibiarkan sia-sia?" (al-Qiyamah: 36)


Berkata Imam Syafi’i (ketika menafsirkan ayat ini): “Makna sia-sia adalah tanpa ada perintah, tanpa ada larangan.” (Tafsirul Quranul Karim, Ibnu Katsir, jilid 4, cet. Maktabah Darus Salam, 1413 H hal. 478) .

Ayat ini sudah dijawab oleh Allah swt dengan ayat yang lain apabila Allah menyebut : "Dan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia, kecuali untuk beribadah kepada-Ku." (adz-Dzariyat: 56).

Penciptaan manusia ini sememangnya untuk beribadah dan menjalankan kewajipan kepada Allah swt tanpa mempedulikan apa pandangan manusia dan penghinaan yang diterima.

Seseorang yang akan mati maka tetap akan mati tetapi hendaklah berusaha mencapai kematian yang baik. Bagaimanakah kematian yang baik ? Apakah mati di atas tilam dalam pelukan isteri ? Mati di Mekah di dalam Ka'bah atau mati di dalam Masjid ? atau Mati di dalam loji najis atau mati di dalam Kereta kerana kemalangan atau di atas katil kerana sakit atau di atas jalan kerana ditembak oleh musuh Allah ??

Kematian yang baik ialah apa yang disebutkan oleh Allah swt di dalam kitab-Nya : "Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kalian kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa kepada-Nya dan janganlah kalian mati melainkan kalian mati dalam keadaan Islam". (Ali Imran: 102).

Selama kematian itu dalam Islam dan kerana Islam maka tidakah mengapa keadaan mati itu kerana bukan cara mati itu baik digantung, ditembak, dibunuh, kemalangan itu yang menjadi perkiraan sebaliknya keadaan diri dan iman dan agama kita sewaktu mati itu yang menjadi nilaian Allah swt.

Friday, February 5, 2010

KETENTUAN TUHAN YANG ABADI




JANGAN meletakkan ape2 HARAPAN keatas diriku..
kerana aku hanya akan mengHAMPAkan dirimu...

JANGAN cuba menyintaiku..
kerana aku hanya akan membuat seribu penyesalan keatas dirimu..

KERANA aku tahu apa ertinya
"KETENTUAN TUHAN YANG ABADI"

Monday, February 1, 2010

PASAR TANI SISWAZAH PERTAMA di MALAYSIA




Assalamualaikum...


Pada 31 January 2010 bersamaan dengan hari ahad dan bertempat di Taman Bullion Mewah,Gombak telah berlangsung satu Majlis Perasmian Pasar Tani Siswazah yang pertama di Malaysia anjuran FAMA dengan kerjsama DBKL dan uniKL.Majlis ini turut meraikan ulangtahun ke 25 penubuhan Pasar Tani (JUBLI PERAK).Majlis dirasmikan oleh Menteri Pertanian dan Industri Asas Tani,Datuk Seri Noh Omar yang turut membuat lawatan kerjanya pada hari itu.Pasar Tani ini disertai oleh siswazah dari pelbagai IPT berhampiran seperti UIA,UniKL,Uitm dan juga orang2 lama pasar tani yg membuka cawangannya disini.Pelbagai produk samada kering atau basah telah dijual disini dan penulis turut mengambil satu lot untuk menjual produk makanan dan minuman.

Penulis bersama rakan sebilik,Nazri dan Ahmad telah menjual Nasi Lemak dan Laksa Johor dan perniagaan yang bermula 7.30 pagi berakhir pada 12.00 tgh hari.Jualan nasi lemak penulis sebanyak 74 bungkus habis pada jam 9.30 pagi dan laksa johor sebanyak 20 bungkus pada 10.30 pagi.Syukran.Selepas tu,penulis menjual produk2 tambahan seperti susu kambing,smart koko,kopi susu kambing dan aksesori komputer yang turut mendapat sambutan hebat.Terima kasih kepada kawan2 dan juga keluarga yang banyak membantu...hehe.Gerai hadi yang menjual air soya turut berjalan lancar.Penulis juga terpilih antara 10 org wakil siswa yang diminta untuk mendapat uniform dari menteri.Hasil jualan pada hari pertama telah mencecah Rm 500 ringgit dan setelah ditolak kos,maka setiap dari kami mendapat Rm 70 ringgit.Alhamdulillah.Penulis berharap agar perniagaan ini akan terus berkembang baik pada masa akan datang.Insyallah.Wassalam.

'PASAR TANI PASAR PILHAN'

Penulis di tapak Pasar Tani

YB Menteri sedang melawat tapak

Tapak Jualan Penulis

Aneka produk makanan dan minuman yang di jual